twitter


Setting Jumper pada Motherboard

Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.

Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X Ratio
Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.
Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.
Contoh Penerapan : Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut :
JP 1 FSB
1-2 25 Mhz
1-3 50Mhz
2-3 100 Mhz
JP 2 Ratio
1-2 2 X
1-3 2,5 X
2-3 4 X

Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz
2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz
Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.
Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.
- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).
- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita. Selengkapnya...


Kerusakan-Kerusakan Pada Printer
________________________________________
Perkembangan industri printer pada hari-hari terakhir memaksa kita untuk lebih serius mempelajari karakter-karakter printer terbaru sehingga gangguan-gangguan pada penggunaan printer yang diakibatkan oleh modifikasi ataupun hal-hal yang lain dapat kita cermati dan kemudian dapat kita berikan jalan keluar terbaik, berikut ini kami akan memberikan sedikit paparan tentang kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada printer inkjet dan tentunya yang kami sampaikan ini tidak lengkap dan jauh dari kesempurnaan, tapi kami berharap bisa bermanfaat, bagi kita para pengguna printer inkjet.

Permasalahan Pada Printer Inkjet

Pada printer Canon, Epson, HP, dan Inkjet semua type, jumlah pencetakannya akan selalu diakumulasikan hingga batas tertentu. Bila sudah mencapai batas yang ditetapkan, maka akan Overload dengan ditandai lampu LED menyala secara bergantian atau disebut dengan BLINKING dan bahkan mati total, jika hal ini terjadi, maka mau tidak mau printer harus dibawa ke service center. Hal ini tidak masalah jika rumah kita dekat. Lalu bagaimana jika Rumah Kita Di Luar Kota atau bahkan di Luar Pulau? Solusinya kita harus menservice sendiri printer kita, syaratnya harus punya software RESETTER dan trik bagaimana meresetnya. Dengan Software ini anda juga bisa membuka service Printer di rumah, dan pasti akan menjadi salah satu sumber uang.

Kenapa Blinking?

Sehabis proses head cleaning printer Anda tidak bisa nge-print? Tombol power dan tombol error menyala terus alias BLINKING. Jangan salahkan siapapun! Itu karena protection counter yang sedang menyelamatkan printer Anda, maksudnya protection counter tersebut memberitahu Anda bahwa tinta buangan dalam tangki penampungan sudah penuh.

Jika saja protection counter ini tidak memberitahu Anda maka tangki tinta pembuangan akan terus terisi ketika melakukan proses head cleaning dan penuh hingga membanjiri printer Anda dan kemungkinan printer Anda akan rusak total. Jadi akibat hal tersebut printer Anda tidak berfungsi dan tangki penampungannya harus di bersihkan/dikosongkan dahulu. Setelah itu Anda harus me-reset protection counter dengan bantuan software khusus.

Sayang sekali software untuk me-reset protection counter-nya tidak diberikan dalam paket penjualan printernya. Mungkin karena untuk mengganti/membersihkan tangki tinta penampungan membutuhkan skill teknisi. Memang, sedikitnya tangan Anda akan terciprat tinta tapi itu tidak masalah bukan? Tapi jika Anda tidak ingin terciprat tinta, sebaiknya Anda membawa printer Anda ke Service Center, jangan lupa membawa uang service sekitar Rp. 50.000,- plus ongkos jalan Anda! Dan rutinitas ini biasanya dilakukan 1 - 2 kali setahun tergantung pemakaian Anda!

Proses terjadinya blinking…

Printer Inkjet pada semua tipe, memiliki sensor untuk menghitung berapa jumlah kertas yang telah tercetak dan hal ini akan terus diakumuiasikan hingga mencapai batas yang

telah ditetapkan oleh masing-masing vendor printer. Apabila batas tersebut telah tercapai maka akan terjadi overload dengan ciri-ciri lampu

akan berkedip bergantian (merah-kuning, atau hijau-oranye) kejadian ini disebut dengan Blinking.

Sebenarnya Blinking maupun waste ink sebagai counter (penghitung) dimana kegunaan counter ini adalah untuk prepare jangan sampai limbah tinta di dalam printernya melebihi kapasitas busa / padnya (waste pad) sehingga kepenuhan dan luber, kalau sudah luber malah kotor dan bisa merembes ke part yang lain.
__________________
Selengkapnya...


LAPORAN

1.SETTING BIOS

langkah 1
hubungkan monitor,keyboard,mouse dan perangkat lain.lalu hidupkan komputer

Langkah 2
tekan tombol delete pada keyboard untuk masuk bios

Langkah 3
selanjutnya pilih advance setup lalu pilih ke first BOOT ke CD-Rom

Langkah 4
selanjutnya pilih save and exit setup

pada saat komputer merestart masukan CD-OS

2. INSTALL WINDOWS XP

Langkah 1
pada saat cd windows dimasukan maka setelah beberapa detik komputer akan berproses .lalu keluar tulisan press any key boot from cd , tekan enter

selanjutnya akan tampil tulisan seperti ini :
setup is inspecting your computer 's hardware configuration

...........proses instalasi akan dimulai setelah proses ini

langkah 2
tekan enter untuk memulai instalasi . setelah itu akan muncul pd layar wellcome to setup .ada 3 pilihan
tekan enter apabila ingin menginstal ulang
tekan f3 apabila ingin membatalkannya
Selengkapnya...